Selasa, 27 Maret 2012

MENINGGALKAN DUSTA DITERIMA KERJA

Mutiara Hikmah. Ada seorang pria berkebangsaan Eropa yang telah memeluk Islam. Dia adalah seorang muslim yang baik Islamnya, jujur dalam tindakannya dan bersemangat untuk menampakkan ke-Islamannnya. Dia bangga dengan Islamnya di hadapan orang-orang kafir. Tidak ada perasaan minder, malau atau perasaan ragu. Bahkan tanpa ada kesempatan terlewatkan dia selalu bersemangat untuk menampakkan ke-Islaman itu.

Suatu saat dia bercerita bahwa ada sebuah iklan lowongan kerja di sebuah instansi pemerintah yang kafir. Pria muslim yang bangga dengan Islamnya ini mengajukan lamaran untuk mendapat pekerjaan tersebut. tentunya dia harus menjalani tes wawancara. Selain dia banyaka juga orang orang yang ikut tes ini. Saat tiba gilirannya untuk tes wawancara, panitia khusus wawancara ini mengajukan kepadanya beberapa pertanyaan. Diantara pertanyaan itu adalah, 'Apakah Anda minum minuman keras?', dia jawab, 'Tidak, saya tidak mengkonsumsi minuman keras karena saya orang islam dan agama saya melarangnya.' Mereka bertanya lagi, 'Apakah Anda memiliki teman kencan dan pacar?', dia jawab, 'Tidak, karena agama Islam yang saya peluk ini telah mengharamkannya. Saya hanya berhubungan dengan istri yang telah saya nikahi sesuai dengan syariat Allah SWT'.

Wawancara telah usai. Dia keluar dari ruang tes, tetapi dia pesimis akan berhasil dalam persaingan ini. Ternyata di luar dugaan hasil akhir menyebutkan, semua pelamar yang jumlahnya banyak itu gagal, hanya dialah satu-satunya yang berhasil diterima. Kemdian dia pergi menemui ketua panitia tes itu dan mengatakan, 'Tadinya saya menunggu pernyataan tidak diterima untuk pekerjaan ini, sebagai balasan atas perbedaan agama antara saya dan Anda, juga karena saya memeluk Islam. Saya terkejut bisa diterima untuk bergabung dengan rekan-rekan kristen di sini. Apa rahasia dibalik itu?' Ketua Panitia menjawab, 'Sebenarnya orang yang dicalonkan untuk pekerjaan ini, syaratnya harus orang yang selalu cekatan dan perhatian penuh dalam setiap keadaan, juga tidak teler. Sementara, orang yang mengkonsumsi minuman keras tidak mungkin bisa demikian. kami memang mencari orang yang tidak mengkonsumsi minuman keras, dan Anda terpilih untuk pekerjaan ini karena Anda memenuhi syarat.' Maka keluarlah dia dari ruangan seraya memuji dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan untuknya nikmat yang begitu besar sambil membaca firman Allah, "Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah jadikan untuknya jalan keluar." (Ath-Thalaq:2)

Kamis, 22 Maret 2012

BERKAH SEBUAH KETAQWAAN SEORANG PEMUDA

Mutiara Hikmah. Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali dia belajar pada seorang Syaikh. Setelah lama menuntut ilmu, sang syaikh menasehati dia dan teman-temannya : "Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya, seorang alim yang menadahkan tangannya kepada orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing-masing. Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."

Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya bertanya : "Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?" Sambil bergetar ibunya menjawab : "Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?" Si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak. Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel dia berkata : "Ayahmu itu dulu seorang pencuri."

Pemuda itu berkata : "Guruku memerintahkan kami-murid-muridnya, untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."

Ibunya menyela : "Hai, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketakwaan?" Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab : "Ya, begitu kata guruku." Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para pencuri itu melakukan aksinya. Sekarang dia mengetahui tehnik mencuri. Inilah saatnya beraksi. Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat isya' dan menunggu sampai semua orang tidur. Sekarang dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru (syaikh). Dimulailah dengan rumah tetangganya. Saat hendak masuk ke dalam rumah dia ingat pesan syaikhnya agar selalu bertakwa. Padahal mengganggu tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga itu ditinggalkannya. Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya : "Ini rumah anak yatim, dan Allah memperingatkan agar kita tidak memakan harta anak yatim." Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang pedagang kaya yang tidak ada penjaganya. Orang-orang sudak tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. "Ha, di sini", gumamnya. Pemuda tadi memulai aksinya. Dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya. Dia berkeliling di dalam rumah, sampai menemukan tempat penyimpanan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak. Dia tergoda untuk mengambilnya. Lalu dia berkata : "Eh, jangan, syaikhku berpesan agar aku selalu bertakwa. Barangkali pedagang itu belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu."

Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan menghidupkan lentera kecil yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya. Kemudian dia pisahkan harta yang akan dizakatkan. Dia masih terus menghitung dan menghabiskan waktu berjam-jam. Saat menoleh, dia lihat fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri : "Ingat takwa kepada Allah! Kau harus melaksanakan shalat dulu!" Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat sunnah. Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat. Isterinya bertanya : "Apa ini?" Dijawab suaminya : "Demi Allah, aku juga tidak tahu." lalu dia menghampiri pencuri itu: "Kurang ajar, siapa kau dan ada apa ini?" Si pencuri berkata : "Shalat dulu, baru bicara . Ayo pergilah berwudhu' lalu shalat bersama. Tuan rumahlah yang berhak jadi imam."

Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan rumah menuruti kehendaknya. Tetapi wallahu a'lam, bagaimana dia bisa shalat. Selesai shalat dia bertanya : "Sekarang, coba ceritakan, siapa kau dan apa urusanmu?" Dia menjawab : "Saya ini pencuri". "Lalu apa yang kau perbuat dengan buku-buku catatanku itu?", tanya tuan rumah lagi. Si pencuri menjawab : "Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah akau peisahkan agar kau dapat memberikannya pada orang yang berhak". Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu keheranan. Lalu dia berkata : "Hai, ada apa denganmu sebenarnya. Apa kau ini gila?" Mulailah si pencuri itu bercerita dari awal. Dan setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga kejujuran kata-katanya, juga mengetahui manfaat zakat, dia pergi menemui isterinya. Mereka berdua dikaruniai seorang puteri. Setelah keduanya berbicara, tuan rumah itu kembali menemui si pencuri, kemudian berkata : "Bagaimana sekiranya kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan angkat engkau menjadi sekretaris dan juru hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. Kau kujadikan mitra bisnisku." Ia menjawab : "Aku setuju." Di pagi hari itu pula sang tuan memanggil para saksi untuk acara akad nikah puterinya.

Semoga Bermanfaat ...!!!

DOWNLOAD AL QUR'AN PLAYER 2.1 ( AUDIO + TERJEMAH + TAFSIR)





Software Islami. Al Qur'an Player ini merupakan Al Qur'an dalam bentuk digital. Bagi kita yang ingin belajar membaca Al Qur'an, software ini bisa dijadikan alternatif untuk media belajar. Banyak fitur yang disediakan oleh software ini antara lain:


Teks Al Qur'an
Quran Player menyajikan teks AI-Qur’an 30 Juz yang mudah dinavigasi berdasarkan ayat, surah atau juz dan dapat ditampilkan secara berdampingan dengan terjemahannya atau tafsir.

Murottal
Quran Player menyajikan pembacaan Al-Qur’an oleh dua orang qari yaitu Syaikh Ali Abdurrahman Al-Hudzaifi dan Syaikh Muhammad Ayyub.

Terjemah
Quran Player menyajikan terjemah Al-Qur’an berbahasa Indonesia dari Departemen Agama RI dan terjemah Al-Qur’an berbahasa Inggris oleh Abdullah Yusuf Ali dan Muharnmad Marmaduke Pickthall.

Tafsir
Tafsir Quran Player menyajikan tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyutti & Jalaluddin Muhammad Ibnu Ahmad AI-Mahalliy) dalam bahasa Indonesia.

Pencarian & Penyalinan Teks
Quran Player menyediakan fasilitas pencarian kata yang terdapat dalam Al-Qur’an, terjemah atau tafsir. Quran Player juga dapat menyalin teks Al-Qur’an, terjemah atau tafsir ke clipboard sehingga dapat digunakan oleh program pengolah kata atau image untuk berbagai keperluan.

Plus MP3
Quran Player juga dapat digunakan pada VCD//DVD player dalam format MP3.

Mudah & Indah
Quran Player sangat mudah digunakan tanpa harus diinstalasi pada komputer terlebih dahulu (autorun) dan dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk tampilan indah yang dapat Anda pilih.

Bagi Anda yang tertarik bisa download DI SINI  (644 MB)

NB: Format file adalah ISO, untuk memainkannya bisa menggunakan Daemon Tool atau Burn Image File menggunakan Burner (Nero, Ashampo Burner, ataupun ImageBurn) di CD dulu, baru bisa di mainkan tanpa perlu install.

Semoga Bermanfaat ...!!!

Rabu, 21 Maret 2012

DERAJAT ORANG YANG MEMULIAKAN ORANG YANG SUDAH TUA

Mutiara Hikmah. Ali bin Abi Thalib sedang berjalan tergesa-gesa menuju masjid. Ia tak ingin melewatkan sholat shubuh hari itu dimana Nabi SAW sendiri yang menjadi imannya. Ditengah jalan Ali terpaksa memperlambat langkahnya. Didepannya jalan seorang laki-laki-laki-laki tua tertatih-tatih. Ali tidak mau mendahului lelaki tua itu karena rasa hormatnya. Walhasil Ali-pun menjadi terlambat tiba dimasjid. Tiba di masjid, ternyata lelaki tua itu tidak masuk kedalamnya. Ia terus saja berjalan tanpa menghiraukan bahwa ia sedang berada didepan sebuah masjid pada saat dimana waktu sholat shubuh sedang tiba.

" Barangkali lelaki tua itu adalah seorang yang kafir, atau yang pasti ia bukanlah orang Islam". Begitu pikir Ali dalam hatinya. Sewaktu Ali masuk kedalam masjid dilihatnya Nabi SAW sedang ruku`. Ini berarti, bahwa masih tersedia waktu bagi Ali untuk sholat dengan diimami Nabi SAW sebagaimana yang diniatkan sebelumnya.

Usai sholat para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW. " Ada gerangan apa ya Rasulullah SAW, sehingga engkau lebih memperlama masa ruku` waktu sholat tadi ?.Padahal, sebelumnya hal yang seperti ini belum pernah engkau lakukan ?"

Mendengar pertanyaan para sahabat itu, Nabi SAW segera menjawab : " Saat ruku tadi, yaitu usai mengucapkan Subhana Rabbiyal `Adzimi, aku bermaksud segera mengangkat kepalaku. Tetapi, tiba-tiba pada saat yang sama, Jibril datang. Ia menggelar sayapnya dipunggungku sehingga membuat aku terus saja ruku`. Jibril membuat demikian lama sekali, selama yang kalian rasakan. Baru setelah Jibril mengangkat sayapnya, aku dapat berdiri mengangkat kepalaku ". " Mengapa bisa terjadi begitu, ya Rasulullah SAW ?" seorang diantara sahabat terus bertanya. " Aku tak sempat menanyakan hal itu". Ternyata Jibril kembali menemui Nabi SAW. Ia memberikan penjelasan mengenai sebab ruku` menjadi panjang saat sholat shubuh itu.

"Wahai Muhammad, tadi itu, Ali sedang tergesa-gesa untuk bisa mengejar sholat berjama`ah. Tapi ditengah perjalanan ia bertemu dengan seorang lelaki tua Nasrani yang membuat jalannya menjadi terlambat sampai kesini. Ali tidak tahu kalau orang itu adalah Nasrani, dan ia biarkan orang tua itu untuk tetap terus berjalan didepannya. Ali tidak mau mendahuluinya. Allah SWT kemudian menyuruhku supaya engkau tetap ruku` sehingga memungkinkan Ali untuk dapat menyusul sholat shubuh berjama`ah. Perintah Allah SWT seperti itu kepadaku bukan hal yang mengherankan bagiku, yang mengherankan adalah perintah Allah SWT kepada Mikail agar ia menahan perputaran matahari dengan sayapnya. Ini tentunya karena perbuatan Ali tadi ". demikian penjelasan Jibril.

Setelah memperoleh keterangan dari malaikat Jibril, Nabi SAW pun kemudian bersabda," Inilah derajat orang yang memuliakan orangtua (lansia), meskipun lansia itu adalah Nasrani ".

Pages

Pages

Followers